Sulawesi Selatan memang tidak pernah berhenti mempesona dengan bentang alamnya yang luar biasa. Di antara banyak destinasi pegunungan yang mulai naik daun dalam beberapa tahun terakhir, nama Lembah Lohe muncul sebagai salah satu primadona baru. Berada di ketinggian 1.917 mdpl, lembah ini diapit gagah oleh tiga gunung besar, yaitu Gunung Bawakaraeng, Bulubaria, dan Lompobattang.
Lembah Lohe tidak hanya populer karena ketinggiannya yang menantang, melainkan juga karena keindahan lanskapnya yang sering disebut-sebut menyerupai negeri dongeng. Hamparan padang hijau, aliran sungai jernih, hingga kabut yang turun perlahan di pagi atau sore hari, semuanya membentuk panorama yang sulit digambarkan dengan kata-kata.
Di sini, para pendaki dapat menemukan lahan datar yang sempurna untuk berkemah. Bagi mereka yang beruntung datang pada musim cerah, pemandangan Lembah Lohe semakin dramatis dengan latar belakang Gunung Bawakaraeng dan Lompobattang yang menjulang bak dinding raksasa. Namun ketika kabut turun, suasana berubah menjadi mistis, menghadirkan pengalaman menginap di alam bebas yang benar-benar berbeda.
Daya Tarik Lembah Lohe
Sebelum masuk ke detail rute pendakian, ada baiknya memahami mengapa tempat ini disebut sebagai “negeri dongeng Sulawesi.”
- Aliran Sungai Jernih. Di sepanjang jalur menuju lembah, pendaki akan ditemani oleh sungai-sungai kecil dengan air sebening kaca. Pada beberapa titik, bebatuan yang dilalui sungai tertutup lumut hijau, menciptakan pemandangan alami yang segar.
- Hutan Rindang di Kiri-Kanan Jalur. Vegetasi di sekitar lembah masih sangat asri. Pepohonan yang menjulang tinggi memberikan kesejukan, sekaligus membuat suasana pendakian terasa teduh.
- Kabut Tebal dan Suhu Dingin. Ketika suhu turun, kabut yang tebal akan menyelimuti lembah. Kondisi ini menciptakan atmosfer bak negeri fantasi, terutama saat tenda-tenda berwarna-warni berdiri di tengah padang rumput.
- Panorama Gunung yang Mengelilingi. Kombinasi tiga gunung besar membuat pemandangan Lembah Lohe semakin menawan. Tidak heran jika banyak pendaki menyebut tempat ini sebagai salah satu destinasi paling fotogenik di Sulawesi Selatan.
Rute Pendakian Lembah Lohe
Pendakian menuju Lembah Lohe dimulai dari Pos Register Lengkese, sebuah titik awal resmi yang terletak di Dusun Bawakaraeng, Desa Manimbahoi, Kecamatan Parigi, Kabupaten Gowa. Dari sinilah semua perjalanan petualangan dimulai.
Pos Register Lengkese (1.155 Mdpl)
Di pos ini, pendaki diwajibkan melakukan registrasi. Proses registrasi tidak hanya sekadar pencatatan nama, tetapi juga pengecekan perlengkapan, pendataan sampah anorganik, hingga pemberian informasi terkait aturan pendakian. Bagi yang tidak memenuhi standar keselamatan, perjalanan tidak akan diizinkan untuk dilanjutkan.
Pendaki juga diwajibkan membayar Simaksi Rp 10.000 per orang. Fasilitas di pos ini cukup lengkap: tersedia rumah singgah, area parkir, hingga sinyal telepon 3G.
- Koordinat: -5.30240039972222, 119.8888172
- Koneksi: Telepon / 3G / Radio / GPS
- Jarak ke Pos 1: 326 m
Pos 1 – Puncak Tanjakan 1.000 Penyesalan (1.304 Mdpl)
Perjalanan baru dimulai, tetapi langsung disambut dengan tanjakan ekstrim. Jalur bebatuan lepas membuat pendaki harus menyiapkan mental dan fisik dengan baik. Nama “1.000 Penyesalan” diberikan bukan tanpa alasan: jalur ini benar-benar menguji stamina.
- Koordinat: -5.30635649972222, 119.8966127
- Jarak ke Pos 2: 1.390 m
Pos 2 – Pappakuang (1.328 Mdpl)
Setelah berhasil menaklukkan tanjakan, pendaki akan menemukan area lapang diapit dua sungai kecil. Vegetasi paku-pakuan tumbuh subur di sekitar aliran sungai, sehingga tempat ini disebut Pappakuang (tempat pakis). Suara gemericik air berpadu dengan udara segar menjadikan area ini lokasi favorit untuk istirahat.
- Koordinat: -5.3094406, 119.902829199722
- Jarak ke Pos 3: 772 m
Pos 3 – Puncak Jaringan (1.442 Mdpl)
Dari sini jalur mulai berkelok, cenderung landai dengan sesekali tanjakan dan turunan. Pendaki akan melewati beberapa sungai kecil dan padang lapang. Tantangan sesungguhnya datang ketika harus mendaki Tanjakan Jaringan, sebuah jalur curam dengan jurang di salah satu sisi. Tempat ini dinamakan demikian karena sinyal ponsel kembali muncul setelah hilang di jalur sebelumnya.
- Koordinat: -5.30908669972222,119.906641899722
- Jarak ke Pos 4: 700 m
Pos 4 – Danau Tanralili (1.454 Mdpl)
Sebelum nama Lembah Lohe melejit, Danau Tanralili sudah lebih dulu terkenal. Danau ini terbentuk akibat longsor kaldera Gunung Bawakaraeng pada tahun 2004 yang menyumbat aliran sungai. Dengan kedalaman hingga 48 meter, danau ini memancarkan aura tenang yang mempesona.
Camping ground di sekitar danau cukup luas dan mampu menampung ratusan tenda. Uniknya, tersedia fasilitas toilet sederhana, sesuatu yang jarang dijumpai di jalur pendakian lain. Pendaki juga diperbolehkan memancing di sini, asal tetap menjaga kebersihan dan ekosistem.
- Koordinat: -5.31186897222222, 119.911618
- Jarak ke Pos 5: 1.330 m
Pos 5 – Shelter 1 (1.620 Mdpl)
Selepas Danau Tanralili, jalur langsung menanjak dengan trek berbatu dan dialiri air. Bagian ini cukup licin, sehingga pendaki harus berhati-hati. Setelah jalur menanjak panjang, barulah trek menjadi lebih landai hingga sampai di Shelter 1. Di sini terdapat pondok sederhana yang dibuat oleh pihak konservasi.
- Koordinat: -5.31550239972222,119.9152847
- Jarak ke Pos 6: 946 m
Pos 6 – Shelter 2 (1.690 Mdpl)
Shelter berikutnya dapat dicapai setelah melewati jalur menanjak lalu landai. Vegetasi semakin rapat, memberikan suasana teduh meski trek mulai menuntut tenaga lebih.
- Koordinat: -5.32153, 119.92406
- Jarak ke Pos 7: 537 m
Pos 7 – Shelter 3 (1.771 Mdpl)
Shelter terakhir sebelum mencapai Lembah Lohe dikenal sebagai jalur paling melelahkan. Tanjakan curam membuat lutut serasa bertemu dagu, sebuah istilah populer di kalangan pendaki. Namun semua rasa lelah akan terbayar saat tiba di Shelter 3, di mana terdapat sebuah danau merah maroon yang menjadi spot foto ikonik.
- Koordinat: -5.32479, 119.92619
- Jarak ke Lembah Lohe: 543 m
Lembah Lohe – Triangulasi (1.917 Mdpl)
Akhirnya, perjalanan panjang ini berbuah manis. Lembah Lohe menyambut dengan padang rumput luas sekitar 3 hektar, dihiasi sungai-sungai kecil yang berkelok di tengahnya. Tersedia tiga area camp utama:
- Camp 1 di sekitar triangulasi
- Camp 2 di sisi selatan triangulasi
- Camp 3 di belakang triangulasi
Setiap titik memberikan sudut pandang berbeda terhadap lanskap lembah dan gunung yang mengapitnya.
- Koordinat: -5.32651, 119.92939
- Jarak dari Tanralili: 2,9 km
- Total jarak dari Pos Register: 5,5 km
Danau Love
Tidak jauh dari area utama Lembah Lohe, terdapat sebuah danau kecil berbentuk hati yang dikenal dengan nama Danau Love. Spot ini menjadi salah satu daya tarik tambahan bagi pendaki, terutama yang gemar fotografi. Bentuknya yang unik semakin terlihat jelas ketika difoto dari ketinggian dengan drone.
Tips dan Persiapan Pendakian
-
Fisik dan Mental – Jalur menantang dengan banyak tanjakan membutuhkan stamina prima.
- Perlengkapan – Bawa tenda, sleeping bag, matras, serta jas hujan. Suhu di lembah bisa turun drastis.
- Makanan dan Minuman – Pastikan logistik cukup, terutama energi bar dan air minum.
- Pakaian – Gunakan jaket gunung tebal, sepatu trekking dengan grip kuat, dan sarung tangan.
- Kebersihan – Bawa kembali semua sampah. Hargai alam dengan prinsip leave no trace.
Lembah Lohe memang pantas menyandang julukan “Negeri Dongeng Sulawesi.” Rute pendakiannya menghadirkan kombinasi antara tantangan fisik dan keindahan alam yang spektakuler. Setiap pos menyimpan cerita, dari tanjakan penuh penyesalan hingga danau-danau alami yang menawan.
Dengan jarak pendakian sekitar 6,2 km dari Pos Register Lengkese, Lembah Lohe bukanlah tujuan yang mustahil, tetapi tetap membutuhkan persiapan matang. Setiap langkah di jalur ini adalah bagian dari pengalaman berharga yang akan dikenang sepanjang hidup.
.jpg)